Seperti pepatah islam mengatakan : Hibbul Wathan minal iman ( cinta tanah air merupakan sebagian dari iman). maka dari itu kita sebagai umat islam wajib memiliki rasa cinta tanah air yang tidak hanya dibuktikan dengan hati, atau ucapan melainkan juga harus ditunjukan melalui sebuah aksi.
Bagaimana caranya, eiits, coba ingat ini bulan apa dan ada apa sih di bulan ini ?
Jangan lupa ya kalau di bulan ini ada perayaan 80 tahun berdirinya negara kita tercinta Republik Indonesia sejak pertama kali diproklamirkan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta pada pukul 10.00, hari Jum’at 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56. Bagi yang belum tahu, ternyata lokasi rumah yang digunakan sebagai tempat proklamasi kemerdekaan adalah milik seorang saudagar muslim yang bernama Syekh Faraj bin Marta al Yamani. Pada masa itu, Syekh Faraj merupakan salah satu saudagar arab asal yaman yang terkenal akan kekayaannya sehingga ia menghibahkan rumahnya untuk dijadikan sebagai tempat proklamasi kemerdekaan. Dari redaksi inilah kita dapat menyimpulkan bahwa Umat Islam memiliki peran yang besar dalam kronologi Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Bicara soal Kemerdekaan, bagaimana rasanya jika tidak adanya tanggal tersebut. Jika tidak adanya proklamasi pada tanggal tersebut maka mungkin detik ini kita masih berkutat dengan cangkul dan martil atau sedang berada di perkebunan bahkan mungkin pertambangan. Dengan kata lain kita masih dalam belenggu penjajahan dan belum merasakan udara segar kemerdekaan seperti yang sekarang kita rasakan. Coba bayangkan bagaimana perjuangan bangsa kita dalam memperjuangkan kebebasan mereka selama ratusan tahun, berbagai penderitaan mereka rasakan, berbagai tantangan dan penyerangan mereka hadapi, hingga berbagai perlawanan baik secara senjata maupun negosiasi pun mereka lakukan demi meraih sebuah harta terbesar yang selama ini mereka impikan, yaitu kunci kebebasan dan kemerdekaan.
Sedikit sejarah, Indonesia sebenarnya bernama Nusantara yang berasal dari 2 kata, yaitu Nusa berarti pulau, dan antara berarti luar atau banyak. Sehingga bisa kita artikan bahwa Nusantara berarti gabungan seluruh pulau-pulau yang berada di lingkaran jalur strategis Indonesia menjadi satu kesatuan. Namun, nama tersebut sempat berubah menjadi hindia timur, atau Hindia belanda pada masa penjajahan belanda sejak tahun 1600-an. Hingga akhirnya, pada masa penjajahan jepang nama Hindia Belanda berubah menjadi Indonesia yang berarti tanah milik orang-orang Hindi (bekas tanah belanda).
Ngomong-ngomong soal Belanda ya, Tahu gak bahwa ternyata benar belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun loh. Kok bisa sumbernya dari mana? Jadi pada tahun 1640 Belanda telah menduduki berbagai wilayah di Nusantara dan membangun berbagai lembaga yang mana salah satunya yang terkenal adalah VOC sebagai lembaga kongsi dagang bentukan belanda yang didirikan oleh Pieter Both dan dikembangkan oleh J.P Coen. Namun, pendirian kongsi dagang tersebut hanyalah akal akalan belanda saja karena tujuan sebenarnya dari didirikannya VOC adalah untuk memonopoli sistem perdagangan di Indonesia. Selain itu, sistem tanam Paksa pada tahun 1830 juga menyebabkan berbagai kematian dan kesengsaraan rakyat Indonesia akibat ulah Gubernur Jenderal Belanda saat itu, Johannes Van Den Bosch. Hingga akibat dari kebijakan-kebijakan diktator tersebut, terjadilah perlawanan di berbagai daerah, diantaranya adalah perang paderi, perang diponegoro, perang pattimura, perlawanan rakyat batak, hingga perang aceh. Puncaknya pada tahun 1900-an muncullah berbagai organisasi yang mengubah metode perlawanan dari bambu runcing menjadi mulut runcing. Seperti munculnya organisasi berpengaruh pertama di Indonesia pada tahun 1928, yaitu Boedi Oetomo yang didirikan oleh Drs. Soetomo. Organisasi ini bukan hanya membantu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga dapat melahirkan berbagai organisasi lainnya, seperti Sarekat Dagang Islam hasil pemikiran H. Samanhudi yang kemudian diubah namanya menjadi Sarekat Islam agar dapat mencakup semua aspek selain perdagangan saja. Pengubahan nama ini diprakarsai oleh salah satu pemimpinnya, yaitu Haji Oemar Said yang juga menjadi guru dari Ir Soekarno, bapak proklamator kemerdekaan Indonesia, hingga singkat cerita berkumandanglah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tepat setelah Jepang menyerah akibat dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 6-9 Agustus 1945.
Tentunya peristiwa sejarah yang baru saja disampaikan merupakan gambaran bagaimana proses panjang negara kita untuk meraih pintu kemerdekaan. Sehingga, sudah sepantasnya bagi kita sebagai generasi muda khususnya santri MAPK Surakarta agar dapat menunjukkan rasa bangga kita pada tanah air 1000 pulau ini. Dan salah satu metodenya melalui sebuah ajang yang kami beri nama PEKAN atau singkatan dari Perayaan Kemerdekaan. PEKAN sendiri merupakan acara yang diselenggarakan oleh departemen Kesehatan dan Olahraga dan berkolaborasi dengan departemen koperasi dalam upaya meningkatan serta berpartisipasi dalam merayakan kemerdekaan Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan melalui serangkaian lomba-lomba seperti Balap Karung, Gobak Sodor, Cari Koin, perang air, pingpong, hingga futsal loh pokoknya seru banget deh.
Oh iya, ternyata gak Cuma lomba doang, setelah pengunguman pemenang kita juga mengadakan NOBAR (nonton bareng) film sejarah kemerdekaan Indonesia agar lebih terpupuk rasa kesatuan dan nasionalisme kita terhadap Indonesia.
Oke mungkin sampai sini dulu ya perjumpaan kita, kurang lebih nya saya mohon maaf dan SELAMAT HARI KEMERDEKAAN Indonesia 2025, “ Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”
Dan seperti biasa, terima kasih...............
PEKAN 2025 : Merayakan Kemerdekaan sebagai Wujud Hibbul Wathon
Seperti pepatah islam mengatakan : Hibbul Wathan minal iman ( cinta tanah air merupakan sebagian dari iman). maka dari itu kita sebagai umat islam wajib memiliki rasa cinta tanah air yang tidak hanya dibuktikan dengan hati, atau ucapan melainkan juga harus ditunjukan melalui sebuah aksi.
Bagaimana caranya, eiits, coba ingat ini bulan apa dan ada apa sih di bulan ini ?
Jangan lupa ya kalau di bulan ini ada perayaan 80 tahun berdirinya negara kita tercinta Republik Indonesia sejak pertama kali diproklamirkan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta pada pukul 10.00, hari Jum’at 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56. Bagi yang belum tahu, ternyata lokasi rumah yang digunakan sebagai tempat proklamasi kemerdekaan adalah milik seorang saudagar muslim yang bernama Syekh Faraj bin Marta al Yamani. Pada masa itu, Syekh Faraj merupakan salah satu saudagar arab asal yaman yang terkenal akan kekayaannya sehingga ia menghibahkan rumahnya untuk dijadikan sebagai tempat proklamasi kemerdekaan. Dari redaksi inilah kita dapat menyimpulkan bahwa Umat Islam memiliki peran yang besar dalam kronologi Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Bicara soal Kemerdekaan, bagaimana rasanya jika tidak adanya tanggal tersebut. Jika tidak adanya proklamasi pada tanggal tersebut maka mungkin detik ini kita masih berkutat dengan cangkul dan martil atau sedang berada di perkebunan bahkan mungkin pertambangan. Dengan kata lain kita masih dalam belenggu penjajahan dan belum merasakan udara segar kemerdekaan seperti yang sekarang kita rasakan. Coba bayangkan bagaimana perjuangan bangsa kita dalam memperjuangkan kebebasan mereka selama ratusan tahun, berbagai penderitaan mereka rasakan, berbagai tantangan dan penyerangan mereka hadapi, hingga berbagai perlawanan baik secara senjata maupun negosiasi pun mereka lakukan demi meraih sebuah harta terbesar yang selama ini mereka impikan, yaitu kunci kebebasan dan kemerdekaan.
Sedikit sejarah, Indonesia sebenarnya bernama Nusantara yang berasal dari 2 kata, yaitu Nusa berarti pulau, dan antara berarti luar atau banyak. Sehingga bisa kita artikan bahwa Nusantara berarti gabungan seluruh pulau-pulau yang berada di lingkaran jalur strategis Indonesia menjadi satu kesatuan. Namun, nama tersebut sempat berubah menjadi hindia timur, atau Hindia belanda pada masa penjajahan belanda sejak tahun 1600-an. Hingga akhirnya, pada masa penjajahan jepang nama Hindia Belanda berubah menjadi Indonesia yang berarti tanah milik orang-orang Hindi (bekas tanah belanda).
Ngomong-ngomong soal Belanda ya, Tahu gak bahwa ternyata benar belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun loh. Kok bisa sumbernya dari mana? Jadi pada tahun 1640 Belanda telah menduduki berbagai wilayah di Nusantara dan membangun berbagai lembaga yang mana salah satunya yang terkenal adalah VOC sebagai lembaga kongsi dagang bentukan belanda yang didirikan oleh Pieter Both dan dikembangkan oleh J.P Coen. Namun, pendirian kongsi dagang tersebut hanyalah akal akalan belanda saja karena tujuan sebenarnya dari didirikannya VOC adalah untuk memonopoli sistem perdagangan di Indonesia. Selain itu, sistem tanam Paksa pada tahun 1830 juga menyebabkan berbagai kematian dan kesengsaraan rakyat Indonesia akibat ulah Gubernur Jenderal Belanda saat itu, Johannes Van Den Bosch. Hingga akibat dari kebijakan-kebijakan diktator tersebut, terjadilah perlawanan di berbagai daerah, diantaranya adalah perang paderi, perang diponegoro, perang pattimura, perlawanan rakyat batak, hingga perang aceh. Puncaknya pada tahun 1900-an muncullah berbagai organisasi yang mengubah metode perlawanan dari bambu runcing menjadi mulut runcing. Seperti munculnya organisasi berpengaruh pertama di Indonesia pada tahun 1928, yaitu Boedi Oetomo yang didirikan oleh Drs. Soetomo. Organisasi ini bukan hanya membantu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga dapat melahirkan berbagai organisasi lainnya, seperti Sarekat Dagang Islam hasil pemikiran H. Samanhudi yang kemudian diubah namanya menjadi Sarekat Islam agar dapat mencakup semua aspek selain perdagangan saja. Pengubahan nama ini diprakarsai oleh salah satu pemimpinnya, yaitu Haji Oemar Said yang juga menjadi guru dari Ir Soekarno, bapak proklamator kemerdekaan Indonesia, hingga singkat cerita berkumandanglah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tepat setelah Jepang menyerah akibat dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 6-9 Agustus 1945.
Tentunya peristiwa sejarah yang baru saja disampaikan merupakan gambaran bagaimana proses panjang negara kita untuk meraih pintu kemerdekaan. Sehingga, sudah sepantasnya bagi kita sebagai generasi muda khususnya santri MAPK Surakarta agar dapat menunjukkan rasa bangga kita pada tanah air 1000 pulau ini. Dan salah satu metodenya melalui sebuah ajang yang kami beri nama PEKAN atau singkatan dari Perayaan Kemerdekaan. PEKAN sendiri merupakan acara yang diselenggarakan oleh departemen Kesehatan dan Olahraga dan berkolaborasi dengan departemen koperasi dalam upaya meningkatan serta berpartisipasi dalam merayakan kemerdekaan Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan melalui serangkaian lomba-lomba seperti Balap Karung, Gobak Sodor, Cari Koin, perang air, pingpong, hingga futsal loh pokoknya seru banget deh.
Oh iya, ternyata gak Cuma lomba doang, setelah pengunguman pemenang kita juga mengadakan NOBAR (nonton bareng) film sejarah kemerdekaan Indonesia agar lebih terpupuk rasa kesatuan dan nasionalisme kita terhadap Indonesia.
Oke mungkin sampai sini dulu ya perjumpaan kita, kurang lebih nya saya mohon maaf dan SELAMAT HARI KEMERDEKAAN Indonesia 2025, “ Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”
Dan seperti biasa, terima kasih...............