Surakarta, 30 Agustus 2025 Setiap insan terlahir dengan potensi berbeda-beda, ibarat sebilah pedang yang perlu diasah agar tajam dan berguna. Sayangnya, generasi muda Indonesia kerap menghadapi tantangan berupa rendahnya minat belajar dan menurunnya rasa percaya diri. Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Imam Machdi, bahkan menyebut kondisi ini memprihatinkan: banyak anak bangsa yang bukan hanya kesulitan mengembangkan minat bakatnya, tetapi bahkan untuk sekadar menemukannya pun masih gamang.
Padahal, sejarah telah membuktikan bahwa sumber daya manusia Indonesia mampu melahirkan prestasi emas di berbagai bidang, dari ilmu pengetahuan, seni, hingga olahraga. Menyadari pentingnya wadah untuk mengasah dan menyalurkan potensi tersebut, Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta kembali menggelar acara tahunan bergengsi berskala nasional, MAPK FAIR 2025, dengan mengusung tema “With Dignity and Unity Representing Diversity.”
Tema ini membawa pesan kuat bahwa perbedaan suku, budaya, adat, hingga agama di Indonesia bukanlah sekat pemisah, melainkan mosaik indah yang membentuk pelangi keberagaman. Dengan latar itu, MAPK FAIR 2025 ingin menegaskan bahwa potensi tiap individu—sekecil apa pun—akan saling melengkapi dan bersatu, sama seperti keberagaman bangsa Indonesia yang membuat negeri ini dijuluki “Zamrud Khatulistiwa” oleh UNESCO dalam daftar negara terindah di dunia tahun 2024.
Deretan Lomba Bergengsi dan Seleksi Ketat
MAPK FAIR 2025 menghadirkan berbagai cabang perlombaan, mulai dari Pidato Tiga Bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris), Tilawah, Story Telling, Kaligrafi, Poster Digital, Cerpen, hingga Esai Ilmiah.
Tahap penyisihan dilaksanakan pada 27 Agustus 2025. Peserta lomba pidato, storytelling, dan MTQ mengirimkan video penampilan mereka, sementara peserta kaligrafi serta poster digital mengajukan karya berupa foto. Adapun peserta lomba cerpen dan esai menyetor dokumen PDF karya tulis. Dari ratusan karya yang masuk, dewan juri melakukan seleksi ketat hingga hanya menyisakan lima karya terbaik di setiap cabang lomba.
Peserta yang lolos kemudian berhak melaju ke babak final, khususnya untuk cabang Pidato Tiga Bahasa, Story Telling, MTQ, dan Kaligrafi, yang digelar langsung di panggung utama MAPK FAIR. Sementara karya-karya terbaik di bidang esai, cerpen, dan poster digital dipamerkan dalam ruang pameran khusus, sekaligus diumumkan sebagai pemenang dan diapresiasi dalam bentuk penghargaan.
Puncak Acara yang Meriah
Puncak MAPK FAIR 2025 pada 30 Agustus berlangsung khidmat sekaligus meriah. Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan sambutan oleh Kepala Kemenag Kota Surakarta, Bapak Ahmad Ulin Nur Hafsun, S.Th.I, M.Pd.I, yang sekaligus memukul gong tanda dimulainya acara. Sambutan hangat juga disampaikan oleh Ketua Pelaksana, Khazar Taufiqul Hakim, dan Kepala MAN 1 Surakarta, Bapak H. Wardimin, S.Pd., M.Esy. Dalam sambutannya, Wardimin menekankan pentingnya menumbuhkan cinta tanah air dan sikap toleransi sebagai fondasi keharmonisan bangsa.
Suasana semakin bergelora ketika para finalis dari berbagai daerah tampil memukau. Sorak dukungan penonton, debar jantung para peserta, hingga tegangnya menanti keputusan juri menciptakan atmosfer kompetisi yang hangat sekaligus penuh energi. Tidak hanya lomba, karya-karya tulis, cerpen, dan poster digital dipamerkan, menjadikan acara ini tidak sekadar adu bakat, melainkan juga ruang apresiasi terhadap kreativitas anak bangsa.
Ketegangan memuncak saat pengumuman juara umum. Setelah melewati proses penjurian yang ketat, MTsN 1 Kebumen berhasil keluar sebagai juara umum MAPK FAIR 2025. Riuh tepuk tangan pun pecah, mengiringi kemenangan yang menjadi bukti bahwa kerja keras, kepercayaan diri, dan semangat pantang menyerah mampu melahirkan prestasi membanggakan.
MAPK FAIR: Melahirkan Generasi Percaya Diri dan Berprestasi
MAPK FAIR 2025 bukan hanya kompetisi, tetapi juga wahana pendidikan karakter, sarana penguatan rasa percaya diri, serta bukti nyata bahwa potensi generasi muda Indonesia sangat luar biasa bila diberi kesempatan untuk berkembang.
Acara tahunan ini sekaligus menjadi panggung kolaborasi dan kebersamaan lintas daerah, di mana perbedaan bukan lagi menjadi jarak, melainkan kekuatan. Dengan semangat dignity and unity representing diversity, MAPK FAIR menegaskan tekadnya untuk terus menjadi ajang prestisius yang melahirkan generasi unggul, percaya diri, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.