RESENSI BUKU: Bleeding Survivor: Kau bisa mati karena ulahmu sendiri

written by: Naila Talitha

Judul Buku : Bleeding Survivor: Kau bisa mati karena ulahmu sendiri

Penulis : Jacob Julian                                                                                                                                                    

Penerbit : GACA

Tahun terbit: Cetakan pertama Mei 2013

Tebal Buku : 216 halaman

 

Novel Bleeding Survivor merupakan karya fiksi remaja Indonesia yang mengangkat isu klasik namun relevan, yaitu bullying di sekolah. Jacob Julian menghadirkan kisah yang mencekam, penuh misteri, serta disertai unsur horor psikologis. Meski mengusung tema yang sudah sering dijumpai, novel ini berhasil menarik perhatian pembaca dengan alur penuh ketegangan dan twist ending yang mengejutkan.

Cerita berfokus pada Peter Mitt, seorang remaja unpopular yang selalu menjadi korban perundungan. Ia selalu dihina, dipukul, dan dipermalukan oleh geng populer terutama Brent Geng. Hidupnya yang penuh penderitaan membuatnya hanya dekat dengan teman-teman unpopular seperti Stink dan gadis gothic bernama Dido.

Suatu hari, setelah perundungan yang dilakukan Brent dan gengnya, Peter menemukan sebuah kolam misterius dan secara tidak sengaja memanggil jin di kolam tersebut dengan darahnya. Dalam rasa putus asa, ia meminta agar seluruh sekolahnya hancur dan semua orang di sekolah itu mati. Permintaan itu terwujud melalui kehadiran Elv, murid baru cantik yang ternyata seorang pembunuh berdarah dingin. Elv mulai menghabisi orang orang di sekolah itu satu per satu, menghadirkan teror yang nyata. Semua yang Peter inginkan ternyata mulai menjadi kenyataan, tapi dengan cara yang menakutkan dan mendatangkan bahaya termasuk untuk dirinya sendiri

Peter pun sadar bahwa permintaannya membawa konsekuensi fatal. Ia berusaha menghentikan semuanya, namun tidak mudah karena permintaan yang dibuat melalui jin memiliki “aturan” yang tak bisa dibatalkan begitu saja. Saat pembantai Elv semakin parah, Peter harus menghadapi kenyataan bahwa keinginannya yang dia anggap sebagai “kebebasan dari penderitaan” itu juga membuat dirinya menjadi bagian dari kehancuran. Bahwa “semua orang mati” juga berarti bahwa tak ada yang tersisa, termasuk Peter sendiri. Serta bahwa masih ada orang-orang baik di sekolahnya yang tidak pantas menjadi korban. Pada akhirnya, Peter memang berhasil selamat dan pindah ke sekolah baru, tetapi luka emosional akibat perbuatannya tetap membekas.

Jacob Julian menampilkan realitas bullying dengan gambaran yang gamblang dan keras. Suasana sekolah digambarkan kelam, penuh dengan ketidakadilan, dan mengutamakan popularitas sebagai segalanya. Hal ini membuat pembaca mudah ikut merasakan penderitaan Peter.

Keunggulan utama novel ini terletak pada karakterisasi yang kuat. Peter digambarkan realistis dengan perasaan bimbang dan dendam yang membuat pembaca bersimpati. Tokoh lain, seperti Dido, dan Stink memiliki keunikan dan konsistensi yang membuatnya berkesan.

Dari segi alur, penulis menghadirkan adegan aksi penuh tensi yang tidak berlebihan, sehingga alur tetap seru sekaligus menegangkan. Twist di akhir cerita juga menjadi daya tarik utama yang membuat novel ini berbeda dari kisah bullying pada umumnya. Secara keseluruhan, Bleeding Survivor adalah novel remaja Indonesia yang layak diapresiasi. Meski tidak benar-benar luar biasa, kisah ini tetap unik dibanding novel bullying lainnya dan mampu memberi pengalaman membaca yang seru sekaligus penuh makna

Kelebihan:

  1. Cover menarik dan mampu memancing rasa penasaran.

  2. Karakterisasi kuat dan konsisten, tokohnya terasa hidup.

  3. Adegan aksi menegangkan ditulis dengan ritme yang pas.

  4. Tema bullying dikemas dengan cara unik, dipadukan unsur misteri dan horor psikologis.

  5. Pesan moralnya kuat dan endingnya cukup mengejutkan.

Kekurangan:

  1. Tidak ada ilustrasi atau gambar di dalam buku.

  2. Beberapa pilihan kata sulit dipahami.

  3. Cover terkesan tidak sesuai dengan latar cerita (bergambar istana, padahal setting utama sekolah).

  4. Beberapa logika cerita kurang dijelaskan jadi cukup membuat bingung.

  5. Adegan-adegannya cukup banyak yang klise sehingga bisa ditebak dengan mudah.

Secara keseluruhan, Bleeding Survivor adalah novel yang layak dibaca oleh remaja dan pembaca muda yang menyukai kisah penuh misteri, horor psikologis, serta konflik remaja yang dibumbui petualangan dan sedikit percintaan. Ceritanya menyajikan kisah penuh konflik, misteri, horor, dan sedikit percintaan yang membuatnya menarik. Pesan moral yang dapat dipetik adalah: berhati-hatilah dengan apa yang kamu minta, sebab sesuatu yang lahir dari emosi dan dendam bisa berbalik menjadi bencana bagi dirimu sendiri. Novel ini mungkin tidak sempurna, tetapi tetap readable, enjoyable, dan memberi pengalaman membaca yang seru sekaligus penuh makna.