Language Fair : Menyuarakan Bahasa menuju puncak keemasan

Bahasa merupakan elemen yang tidak bisa disingkirkan dari kehidupan sehari-hari. Karena pada hakikatnya, bahasa merupakan bukan sekedar alat komunikasi tetapi juga menjadi inti penting dari terbentuknya berbagai peristiwa kehidupan bahkan hingga kegiatan sekecil apapun pastinya menggunakan bahasa.

 

Dalam dunia globalisasi saat ini, penggunaan bahasa asing sangatlah dibutuhkan, dimana bahasa inggris dan bahasa arab merupakan dua tongkat yang dapat membuat penggunanya menjadi pemegang dunia. Mengapa kedua bahasa tersebut menjadi simbolik penguasaan dunia ?

 

Karena bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan di seluruh dunia bahkan di Indonesia sekalipun kedua skill tersebut bukan sekedar menjadi bagian pendidikan saja, tetapi bagian dari kehidupan. Dan

 

Oleh karena itu, pembiasaan bahasa diperlukan melalui kegiatan sehari-hari asrama yang mewajibkan setiap penggunanya untuk menggunakan bahasa arab maupun inggris dalam berkomunikasi sehari-hari. Departemen bahasa pun juga dikerahkan untuk menghidupkan serta mengembangkan penggunaan dan pengetahuan berbahasa santri di lingkup kelas maupun asrama. Bahkan saking effortnya, Departemen Bahasa mengadakan sebuah kegiatan yang diberi judul Language Fair.

 

Pada tahun 2025 ini, Language Fair diadakan dengan tema “From Expression to Emotion, From Words to Connection”. Yang memiliki makna mendalam bahwa setiap ekspresi memberikan emosi dan sebuah kata dapat dirangkai menjadi 1 2 kalimat yang menjadikan itu sebagai komunikasi.

 

Pada tahun 2025 ini, acara yang diselenggarakan departemen bahasa tersebut terdiri dari berbagai lomba seperti Poetry, Syi’ir, Essay, Insya’, Taqdimul Qishah, Story Telling, Endorsment, Cover Song, hingga Drama. Bahkan, jika Anda membaca sekilas artikel JEF, Anda menemukan sebuah redaksi yang menjelaskan bahwa muhadharah kubro dipecah menjadi 2 bagian, yaitu pidato Bahasa Indonesia dan Jawa yang dijadikan perlombaan JEF dan Pidato Arab Inggris ( Khitobah dan Speech ) yang diletakkan sebagai rangkaian lomba Language Fair. Pada Akhir perlombaan, Angkatan Grafillent Anerty muncul sebagai juara umum.  Dengan diadakannya acara ini, kami berharap tidak hanya kemampuan bahasa santri yang meningkat, tetapi juga keistiqamahan mereka dalam berbahasa juga dapat dipertahankan.